Pages

Kamis, 20 September 2012

Leak Bali


Leak yang selalu diidentikkan dengan makhluk kepala berwajah seram dan gigi bertaring serta berbalut kain kotak-kotak hitam putih ternyata bukan sekadar cerita rakyat Bali semata. Ternyata Leak merupakan ajaran sastra suci Bali yang bila diucapkan dengan daya cipta, akan mengubah seseorang menjadi apapun yang ada dalam pikirannya tersebut.

"Leak itu real. Tapi bukan hanya berbentuk seram yang selama ini dipersepsikan orang banyak, Leak itu ajaran spiritual yang bisa berubah bentuk menjadi apa saja. Jadi jangan heran kalau lihat motor jalan sendiri di Bali," ujar Budayawan Bali, I Gede Ngurah Harta ketika dihubungi merdeka.com, Jumat (31/8).

Ngurah mengatakan, siapapun bisa mempelajari aliran mistis yang mampu mengubah bentuk tersebut. Tidak ada batasan usia atau gender tertentu yang diwajibkan.

"Tidak ada persyaratan yang diharuskan untuk menjadi Leak, asal tekun dan serius mempelajari sastra suci Bali dan diucapkan dengan daya cipta yang kuat akan terwujud," kata Ngurah.

Menurut Ngurah, Leak bukan hanya ditemukan di daerah Sanur saja melainkan tersebar di hampir seluruh kawasan di Bali. Namun derasnya arus budaya luar, membuat aliran spiritual Leak itu merangsek ke pedalaman di Bali saja, seperti Sanur.

Leak bukan makhluk yang dijadikan untuk pesugihan, tapi pilihan bagi orang-orang yang pecandu sastra kuno Bali yang suci. Karena tidak menghasilkan apa-apa, aliran mistis tersebut mulai ditinggalkan.

Dalam aksara Bali tidak ada yang disebut Leak, tapi 'liya, ak' yang artinya lima aksara (memasukkan dan mengeluarkan kekuatan aksara dalam tubuh melalui tata cara tertentu).

Lima aksara tersebut adalah Si adalah mencerminkan Tuhan, Wa adalah anugerah, Ya adalah jiwa, Na adalah kekuatan yang menutupi kecerdasan dan Ma adalah egoisme yang membelenggu jiwa. Kekuatan aksara ini disebut lima api.

Manusia mempelajari kerohanian apapun, pasti akan mengeluarkan cahaya (aura) saat mencapai puncaknya. Cahaya tersebut keluar melalui lima indra tubuh yaitu telinga, mata, mulut, ubun-ubun dan kemaluan namun umumnya cahaya itu keluar melalui mata dan mulut.

Doa Leak sebagai berikut, Ong gni brahma anglebur panca maha bhuta, anglukat sarining merta. mulihakene kite ring betara guru, tumitis kita dadi manusia mahotama. ong rang sah, wrete namah.

Ada tujuh tingkatan rohani Leak :
- Leak barak (brahma). Leak ini baru bisa mengeluarkan cahaya merah api.
- Leak bulan,
- Leak pemamoran,
- Leak bunga,
- Leak sari,
- Leak cemeng rangdu,
- Leak siwa klakah, adalah Leak tertinggi karena ketujuh cakranya mengeluarkan cahaya yang sesuai dengan kehendak batinnya.

Tingkatan Leak paling tinggi menjadi bade (menara pengusung jenazah), di bawahnya menjadi garuda, dan lebih bawah lagi binatang-binatang lain, seperti monyet, anjing, ayam putih, kambing, babi betina dan lain-lain. Selain itu juga dikenal nama I Pudak Setegal (yang terkenal cantik dan bau harumnya), I Garuda Bulu Emas, I Jaka Punggul dan I Pitik Bengil (anak ayam yang dalam keadaan basah kuyup).

Perlu diketahui, pada zaman Raja Udayana yang berkuasa di Bali pada abad ke 16, saat sastrawan I Gede Basur masih hidup yaitu pernah menulis buku lontar Pengeleakan dua buah yaitu 'Lontar Durga Bhairawi' dan 'Lontar Ratuning Kawisesan'.


Maskot Piala Dunia Brasil 2014


Brasil telah memilih armadillo—binatang mamalia nyaris punah asal Amerika Selatan yang memiliki tempurung pada tubuhnya—sebagai maskot Piala Dunia 2014 mendatang.

Maskot ini secara resmi diperkenalkan oleh striker legendaris Brasil Ronaldo dalam sebuah acara televisi pada Senin kemarin. Tidak seperti binatang aslinya yang berwarna cokelat, maskot ini berwarna kuning dan biru—warna bendera Brasil—pada tubuh, tempurung serta ekornya.

Namun, FIFA belum memberi maskot ini nama. Amijubi, Fuleco, dan Zuzeco menjadi kandidat dari nama maskot itu. Kandidat yang paling banyak dipilih oleh publik hingga batas waktu November mendatang akan ditetapkan sebagai nama sang armadillo tersebut.

“Saya senang bisa memperkenalkan anggota penting dari tim 2014 kami. Maskot ini akan memainkan peran penting selama dua tahun ke depan,” kata Ronaldo dalam acara televisi tersebut.

Hal senada diungkapkan sekretaris jenderal FIFA Jerome Valcke. “Fakta bahwa armadillo merupakan spesies langka jadi sangat pas. Salah satu tujuan utama kami sepanjang PD 2014 ini adalah mengampanyekan pentingnya lingkungan dan ekologi,” kata Valcke.

Pertama kali sebuah maskot diperkenalkan adalah pada PD 1966. Saat itu, maskot berupa singa bernama Willie dan berturut-turut Juanito, Tip Tap, Gauchito, Naranjito, Pique, Ciao, Striker, Footix, Ato Kaz Nik, Goleo, dan Zakumi hadir di tiap penyelenggaraan PD.

Sementara itu, FIFA juga mengumumkan bahwa bola resmi PD 2014 yang disuplai Adidas akan dinamai ‘Brazuca’—sebutan yang biasa diberikan kepada orang Brasil yang tinggal di luar negeri.

Ini dia penampakkan Maskot Piala Dunia 2014

Ini dia penampakkan Bola Resmi Piala Dunia 2014
Ini dia saat Pemilihan Tuan Rumah Piala Dunia 2014




Selasa, 18 September 2012

Intel Core i3, i5, i7


Setelah Intel sukses meluncurkan prosesor handalnya yaitu core 2 duo, Dual Core, dan Core 2 Quad, sekarang intel meluncurkan prosesor versi baru yaitu core i7. tetapi, setelah i7 resmi terbit, ternyata intel akan meluncurkan lagi 2 versi terbaru untuk prosesornya yakni core i3 dan core i5.

dari segi performa bisa dibandingkan jika core i3 adalah sero Low-end, i5 adalah seri Mid-end, dan i7 adalah seri High-end karena ternya core i3 dan i5 adalah versi rendahnya dari i7. yang membedakan diantara ketiganya terletak pada jumlah socket LGA. Core i7 menggunakan socket LGA-1366 sedangkan Core i5 dan i3 menggunakan socket LGA-1156.

Selain itu Core i5 dan i7 sudah memiliki fitur “Intel Turbo Mode Technology” yaitu suatu fitur yang akan mengatur mati/ nyalanya core yang tidak usah dipergunakan ketika kita hanya menjalankan single thread saja. Dengan Turbo Mode, Processor hanya akan mengaktifkan core yang akan digunakan saja, lalu meng-overclock aliran thread data yang lewat diatasnya agar berjalan lebih cepat.

INTEL CORE i7

Core i7 adalah processor pertama dengan teknologi “Nehalem”. Nehalem menggunakan platform baru yang betul-betul beda dengan generasi sebelumnya. Salah satunya adalah dengan mengintegrasikan chipset MCH langsung di processor, bukan motherboard seperti biasanya. Nehalem juga mengganti fungsi FSB menjadi QPI (Quick Path Interconnect) .

INTEL CORE i5

Boomfield adalah sebuatan yang biasa dipakai untuk Core i7, sedangkan untuk Core i5 sendiri pun mempunyai sebutan yaitu Lynnfield. Core i5 adalah seri value dari Core i7 yang akan berjalan di socket baru Intel yaitu socket LGA-1156. Apa arti kata “value” disini?? value mengindikasikan bahwa harga Core i5 lebih terjangkau dari i7. Core i5 akan dipasarkan dengan harga sekitar US$186.

Kelebihan Core i5 ini adalah ditanamkannya fungsi chipset Northbridge pada inti processor (dikenal dengan nama MCH pada Motherboard). Maka motherboard Core i5 yang akan menggunakan chipset Intel P55 (dikelas mainstream) ini akan terlihat lowong tanpa kehadiran chipset northbridge. Jika Core i7 menggunakan Triple Channel DDR 3, maka di Core i5 hanya menggunakan Dual Channel DDR 3. Penggunaan dayanya juga diturunkan menjadi 95 Watt. Chipset P55 ini mendukung Triple Graphic Cards (3x) dengan 1×16 PCI-E slot dan 2×8 PCI-E slot. Pada Core i5 cache tetap sama, yaitu 8 MB L3 cache.

INTEL CORE i3
Core i3 adalah varian yang paling value dari dua varian sebelumnya. Processor ini akan mengintegrasikan GPU (Graphics Processing Unit) alias Graphics On-board didalam processornya. Kemampuan grafisnya diklaim sama dengan Intel GMA pada chipset G45. Selain itu Core i3 nantinya menggunakan manufaktur hybrid, inti processor dengan 32nm, sedangkan memory controller/graphics menggunakan 45nm. Code produk Core i3 adalah “Arrandale”.


jadi, kesimpulannya jika kondisi keuangan lagi mepet tapi ingin punya prosesor yang bagus dan terjangkau cobalah Core i3. tapi jika kondisi kantong sedang berlebih, maka belilah Core i5 karena spec nya yang bisa diandalakan dan bahkan jika memang mampu beli saja yang core i7 sekalian biar puas pemakaiannya..

ATI vs NVIDIA, pilih mana ?


       Di mata para gamer hanya ada 2 produsen chip grafis yang mereka lirik, yaitu Nvidia dan ATI. Baik Nvidia maupun ATI memiliki penggemarnya sendiri. Para fans ATI selalu menganggap bahwa kualitas gambar yang dihasilkan videocard ATI lebih baik dibanding Nvidia. Sedangkan di kubu Nvidia, penggemarnya menyatakan sebaliknya. Betulkah kualitas gambar videocard ATI saat ini lebih baik daripada Nvidia? Simak perbandingan detail berikut ini....

     Anggapan mengenai lebih buruknya kualitas gambar videocard Nvidia sebenarnya muncul di tahun 2003, tepatnya ketika Nvidia meluncurkan seri Geforce FX seri 5000 yang notabene sebuah blunder fatal yang tercatat sebagai sejarah hitam di perjalanan karir Nvidia. Buruknya kinerja Geforce FX saat itu membuat Nvidia melakukan trik untuk meningkatkan kinerja dengan menurunkan kualitas gambar. Hal ini justru semakin memperburuk reputasi mereka dan membuka peluang bagi ATI untuk merebut singgasana. Saat itu chip grafis andalan ATI yaitu Radeon seri 9000 terbukti mampu mengalahkan Geforce FX dalam kinerja maupun performa. Di saat itulah anggapan bahwa kualitas gambar videocar ATI lebih baik daripada Nvidia mulai tertanam di hati sanubari para gamer.

       Namun kini 3 tahun telah berlalu, dan Nvidia telah melewati mimpi buruknya. Dimulai dari peluncuran Geforce seri 6000 yang membanggakan Shader Model 3, Nvidia mulai berusaha mengalahkan ATI dalam hal kualitas gambar. Di era 2005, Geforce seri 6000 mampu menoreh keunggulan dalam hal dukungan Shader Model 3 dibanding ATI X300/700/800 yang saat itu belum mensupport fitur tersebut. Sadar akan kelemahan terserbut, di tahun 2006 ATI akhirnya juga memberikan dukungan Shader Model 3 di seri X1000 mereka, sehingga potensi bagi videocard Nvidia dan ATI untuk menghasilkan kualitas gambar yang baik kini sama.

       Menyadari hal itu, Nvidia sebagai produsen chip grafis no. 1 tentu tak mau tinggal diam. Serangkaian cara mereka lakukan untuk lebih unggul dibanding ATI. Bila di era 2003 mereka melakukan trik penurunan kualitas gambar yang berujung menjadi sebuah blunder fatal, kini mereka mencari cara lain yang lebih cerdas untuk mengalahkan kualitas gambar videocard ATI. Cara tersebut adalah dengan berkonspirasi bersama para game developer untuk menjatuhkan ATI.

      Sebagai produsen chip grafis no.1, Nvidia memiliki segudang uang untuk diselipkan di celah-celah kantong para programmer & game developer. Dengan begitu game buatan mereka akan berpihak ke kubu Nvidia. Atau dengan kata lain kualitas gambar game tersebut akan menjadi lebih buruk bila dijalankan pada videocard ATI.

    Nvidia cukup serius dalam menjalankan strategi konspirasi ini. Bahkan mereka mempropagandakan strategi ini sebagai TWIMTBP (The Way It's Meant To Be Played). Bila sebuah game menyandang logo TWIMTBP, berarti game tersebut dibuat dengan campur tangan Nvidia di dalamnya, dan sudah dipastikan kualitas gambar / kinerja terbaik hanya akan didapat bila menggunakan videocard Nvidia. Secara logika saja, tentu mustahil bila sebuah game yang disponsori Nvidia ternyata tampilannya sama baiknya bila menggunakan ATI.

     Para fans ATI sering berdalih bahwa masalah kompatbilitas/kualitas gambar pada beberapa game adalah masalah driver yang dapat dihilangkan dengan update driver ATI Catalyst, mereka tak menyadari bahwa problem tersebut sebenarnya adalah problem yang berasal dari gamenya dan sengaja dibuat oleh game developernya bagi pengguna ATI. Jadi update driver ATI tidak akan memperbaiki problem tersebut.

      Tampaknya strategi konspirasi ini dianggap cukup berhasil oleh Nvidia, sehingga mereka kian hari kian agresif dalam merangkul para game developer. Hingga saat ini, nyaris 90% game yang beredar di pasaran dibuat dengan campur tangan Nvidia di dalamnya. Untuk melihat game-game apa saja itu dapat dilihat di situs www.nzone.com

      Untuk membuktikan perbedaan tampilan kualitas gambar antara videocard Nvidia dan ATI, berikut ini perbandingan kualitas gambar secara detail dengan menggunakan game :

TEST Splinter Cell Double Agent

      Sekuel ke 4 dari serial game best seller Splinter Cell yaitu Double Agent baru saja dirilis. Tetap dengan tradisi lamanya, Splinter Cell adalah game yang pro Nvidia.  Nvidia tampaknya masih kurang puas dengan "mensabotase" fitur soft shadow ATI pada Splinter Cell Chaos Theory. 

      Berbeda dengan seri sebelumnya, pada Splinter Double Agent pengguna videocard ATI seri X1xxx dapat mengaktifkan FSAA+HDR berbarengan di game ini, maka untuk mengantisipasi hal ini Nvidia bersama game developer Splinter Cell bersepakat melakukan sabotase yang jauh lebih hebat lagi, yaitu dengan meniadakan bayangan pada karakter dan beberapa objek bila menggunakan videocard ATI. Fitur soft shadow juga tetap tidak berfungsi pada videocard ATI. Tidak hanya itu, implementasi bayangan pada beberapa objek juga mengalami masalah (hilang-timbul).
Nvidia tahu benar bahwa Splinter Cell merupakan game yang sangat menonjolkan atmosfir gelap yang sarat bayangan, sehingga bila bayangan pada videocard ATI "disabotase" pasti akan membuat pengguna videcard ATI kecewa berat dan memutuskan untuk beralih ke videocard Nvidia.

      Pada game ini Nvidia juga ingin melampiaskan dendam lamanya terhadap videocard ATI seri X800 yang beberapa tahun yang lalu sempat membuat beberapa pengguna Geforce 6600 tergoda untuk beralih ke kubu ATI. Pada game ini Nvidia sengaja memesan game developernya agar game ini tidak mampu berjalan dengan ATI seri X300, X700, X800 karena ketiga videocard ATI tersebut belum mensupport Shader Model 3. Hal ini memang cukup aneh karena seharusnya engine game ini mampu dipaksa berjalan dengan shader model 1.1 seperti seri Splinter Cell sebelumnya, tapi tampaknya kemapuan tersebut dihilangkan karena pada game ini Nvidia ingin memberi pelajaran pada orang-orang yang dulu berpindah dari Geforce 6600 ke ATI X800.


Pada videocard Nvidia, karakter dan berbagai objek (tangga, gedung) memiliki bayangan. Sedangkan pada videocard ATI karakter maupun objek tidak memiliki bayangan.

Sama seperti Splinter Cell edisi sebelumnya (Chaos Theory), fitur Soft Shadow pada Splinter Cell Double Agent juga tidak berfungsi pada videocard ATI sehingga bayangan kabel listrik diatas terlihat sangat bergerigi. Sedangkan pada videocard Nvidia bayangan kabel listrik terlihat halus.
Efek bayangan bergerigi pada videcard ATI terlihat jauh lebih parah di game ini dibanding di Splinter Cell Chaos Theory.

Tidak adanya bayangan karakter pada videocard ATI membuat nuansa kurang realisitis, berbeda dengan di videocard Nvidia dimana bayangan karakter ditampilkan dengan baik.

Pada videocard ATI bayangan objek yang jatuh pada pipa terlihat kasar (jaggies) dan seolah mengalami kesalahan, sedangkan pada videocard Nvidia bayangan mampu jatuh secara baik.Problem pada videocard ATI tidak hanya pada hilangnya bayangan karakter dan beberapa objek serta tidak berfungsinya Soft Shadow, namun bayangan pada objek kadang juga sering hilang-timbul seiring pergerakan karakter. Sedangkan pada videocad Nvidia hal seperti ini tidak terjadi.

Kesimpulan : Keunggulan kualitas image ditentukan oleh kelihaian strategi bisnis


     Strategi untuk menang : Dengan melakukan konspirasi bersama para game developer, Nvidia akhirnya sukses mengalahkan ATI dalam hal pertarungan kualitas gambar

    Anggapan mengenai kualitas gambar videocard ATI lebih unggul daripada Nvidia pupus sudah. Dalam prakteknya, kualitas gambar pada image videocard ATI terlihat lebih buruk dan bermasalah di banyak game.
Hal ini sebenarnya bukan karena ketidak becusan ATI membuat chip grafis, namun karena kelihaian Nvidia dalam menggandeng game developer untuk mensabotase kualitas gambar videocard ATI di banyak game.

Apakah sabotase yang dilakukan Nvidia merupakan kecurangan?
    Di mata konsumen, tindakan yang dilakukan oleh Nvidia bukanlah sebuah kecurangan. Sebab konsumen tetap mendapat kualitas gambar terbaik bila menggunakan videocard Nvidia. Nvidia juga sudah memperingatkan di awal game dengan adanya logo atau peringatan bahwa tampilan terbaik hanya akan didapat bila menggunakan videocard Nvidia.
Jadi bila ada pengguna videocard ATI yang kecewa karena "rusaknya" kualitas gambar, itu karena salah mereka sendiri kenapa tidak menggunakan videocard Nvidia untuk bermain game tersebut.
Strategi CEO : Kongkalikong ala asia akhirnya mengalahkan asah otak ala barat

    Dalam persaingan kualitas gambar, Nvidia terlihat jauh lebih cerdas & smart dibanding ATI. Di saat para insinyur ATI kerja lembur & banting tulang di dalam lab yang sunyi untuk meningkatkan keunggulan kualitas grafis, para team Nvidia mengajak makan malam para game developer untuk bersama-sama menjatuhkan ATI.

    Jamuan makan malam dan berbagai suguhan kenikmatan lainnya membuat para game developer akhirnya rela melakukan apa saja untuk menjatuhkan ATI.
Konspirasi dengan game developer tampaknya merupakan strategi jitu yang dilakukan sang CEO sekaligus pendiri Nvidia yaitu Jen-Hsun Huang.

   Dengan konspirasi Nvidia bersama game developer, maka sehebat apapun ATI berinovasi untuk meningkatkan kualitas grafis videocard mereka, hasilnya tetap akan sia-sia saja karena game yang dirilis ternyata tidak memanfaatkan keunggulan yang dimiliki videocard ATI, bahkan kualitas gambar pada videocard ATI malah sengaja diturunkan dengan munculnya berbagai problem.

    Dalam perang kualitas gambar, ATI menggembar-gemborkan keunggulan Radeon seri X1xxx dibanding Geforce seri 7 dalam hal kemampuan menjalankan FSAA+HDR secara berbarengan. Sekalipun penggunaan FSAA+HDR akan menurunkan performa secara signifikan sehingga hanya layak diterapkan pada videocard 2 juta, namun Nvidia tentu mewaspadai keunggulan ATI dalam hal ini. Oleh karena itu beberapa game sengaja dirancang (atas pesanan Nvidia) agar tidak bisa menjalankan FSAA+HDR secara berbarengan sekalipun menggunakan ATI X1xxx (misal: Splinter Cell Chaos Theory). Tak hanya itu saja, beberapa game ternyata juga mampu menjalankan FSAA+HDR sekalipun menggunakan Geforce seri 7 (misal: Half Life 2, NFS Most Wanted). Di sini terlihat bahwa keunggulan fitur hardware dapat dimentahkan oleh design programming game. Melalui design programming game itulah Nvidia bersama pembuat game menurunkan (mensabotase) kualitas gambar pada videocard ATI.

Disini terbukti bahwa kenggulan teknis mampu dikalahkan oleh strategi bisnis. Jadi sudah cukup tau kan perbedaannya?? sekarang silahkan terserah anda akan pilih yang mana yang sesuai selera..




Kamis, 13 September 2012

Steven Gerrard Puji Joe Allen



Menurut Gerrard, postur Allen yang kecil tak menghalanginya untuk tampil bagus bersama The Reds.

Kapten Liverpool Steven Gerrard memuji pembelian gelandang Swansea City Joe Allen. Menurutnya Allen bakal menjadi bintang Anfield di masa mendatang.

"Ketika anda mengeluarkan dana besar untuk mendatangkan pemain maka kita harus memberinya waktu untuk beradaptasi. Akan tetapi Joe Allen tampaknya benar-benar telah beradaptasi dengan sangat baik," puji Gerrard kepada Sky Sports News.

Allen didatangkan dari Swansea dengan harga 15 juta pounds. Pemain timnas Wales itu menjadi man of the match pada laga melawan juara bertahan Manchester City yang berakhir 2-2 akhir pekan lalu.

Menurut Gerrard, postur Allen yang kecil tak menghalanginya untuk tampil bagus bersama The Reds. "Ia bertubuh kecil namun bisa mengumpan bola dengan sangat baik, bisa mencari posisi dengan baik, dan bekerja keras untuk tim," tambah Gerrard.

"Jika ia bisa terus tampil di level itu maka tampaknya kami telah menemukan pemain yang tepat," kata Gerrard.

SUMBER: http://www.goal.com/id-ID/news/1108/sepakbola-inggris/2012/08/29/3337841/steven-gerrard-puji-joe-allen